Cara mengetahui / menentukan suara perkutut untuk kontes
Banyak orang mengatakan jika suara perkutut Lokal lebih indah dan bagus jika kita bandingkan dengan perkutut dari negara lain misal perkutut bangkok dan jenis perkutut dari negara lain..Memang untuk masalah ketahanan tubuh,perkutut lokal lebih unggul dari perubahan cuaca yang serba ekstrim..
Jika anda pemula terjun di dunia burung perkutut,Mempelajari suara perkutut merupakan hal yang sangat penting bagi anda yang menginginkan perkutut berkualitas,kususnya dari segi suara dan cengkok yang selama ini masih banyak di buru oleh banyak orang..
Ada dua suara perkutut sesuai tujuan dan kegunaan,sebagai contoh perkutut untuk kelangenan,yang hanya di dengarkan suaranya,anda di rumah bisa memilih jenis perkutut jantan,karena suara perkutut jantan lebih unggul jika kita bandingkan dengan perkutut betina..
Pada dasarnya burung perkutut memiliki 4 ketukan suku kata suara yang biasa di sebut dengan pakem.Nah untuk perkutut bagus biasa mengeluarkan suara dengan cengkok Klao-ke-te-kung yaitu terdiri dari 4 ketukan suara dasar yang terbagi antara lain suara depan,tengah,belakang serta yang terahir adalah suara ujung..Inilah suara perkutut bagus yang biasa di gunakan untuk kelangenan.
Tonton Suara Video di bawah supaya lebih jelas..
Ada beberapa cara untuk menilai suara perkutut bagus berkualitas kontes,Mungkin bagi anda sebagai pemula,akan mengalami kesulitan menentukan jenis suara perkutut bagus, baik dari segi irama,cengkok,nada dan ketukan.
Supaya lebih jelas dan mudah di pahami. berikut ini cara menentukan suara perkutut bagus kualitas kontes dan sebagai perkutut kelangenan yang harus anda perhatikan..
1. Burung perkutut bisa di katakan berkualitas jika burung tersebut memiliki 3 bagian suara,yaitu terdiri suara depan,suara tengah dan suara belakang atau ujung.
2. Banyak orang mengatakan,dan sesuai pengalaman kami di lapangan,perkutut bagus memiliki suara besar atau cowong dengan nada irama yang relatif merengang..
3. Perkutut berkualitas juga bisa di nilai dari dasar suara yang bagus,yaitu jernih,stabil dan tidak mendem kata orang jawa dulu.
4. Perkutut bagus untuk kontes dan kelangenan biasanya memiliki suara dobel satu setengah atau dobel plus sebagai contoh memiliki cengkok sebagai berikut. Klau-ke-te-ke-te-kung..
Lain orang lain pula cara menilai suara suara perkutut, namun yang paling banyak di gunakan patokan dan penilaian di berbagai lomba perkutut,b iasanya suara dengan ketukan dobel lebih unggul dan memiliki nilai lebih tinggi jika di bandingkan dengan suara perkutut dengan cengkok lain..
Menilai Suara Perkutut Juara Dari Ciri Dan Bentuk Badan
Selain menggunakan cara di atas,banyak juga yang menggunakan ciri khas yang terdapat pada burung tersebut.sebagai contoh saja.misal perkutut dengan bentuk kepala memanjang seperti buah pinang muda,memiliki warna mata bersinar terang, titik hitam pada bola mata besar,paruh tebal dan kuku tidak terlalu panjang merupakan perkutut bagus sangat cocok jika kita tempah sebagai perkutut lomba.
Selain ciri di atas, ciri lain dari bentuk leher adalah.perkutut memiliki bentuk leher panjang serta tegak lurus saat posisi kelapa terangkat, di bagian pangkal leher dan kantor suara dominan mengembang juga mengambarkan jika suara perkutut tersebut bagus dan ini sudah menjadi ciri khas untuk menilai suatu suara perkutut kelangenan maupun lomba..
Dan paling terahir jika kita lihat dari bentuk supit.biasanya banyak orang menilai suara perkutut dengan melihat di bagian supit.yaitu perkutut memiliki supit tidak rapat dan juga tidak terlalu renggang serta supit tidak kaku dan keras..
Sebenarnya masih banyak lagi ciri khas yang bisa kita gunakan untuk menilai suatu kualitas suara burung perkutut, Namun untuk malam ini hanya itu dulu yang saya tuliskan,akan saya sambung pada tulisan berikutnya. demikian Suara Perkutut Juara Cengkok,Irama Dan Nadanya semoga bisa berguna dan membantu..
Demikianlah Artikel
Cara mengetahui / menentukan suara perkutut untuk kontes
Sekian dari kami, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 comments:
Post a Comment